Halaman

Assalamu'alaikum, have barokah day ;)

Rabu, 29 Desember 2010

Semua Tentang Rindu dan Kerinduan

Sengaja ditulis sebagai salah satu catatan akhir tahun, semoga esok lebih baik lagi dalam memaknai rindu dan kerinduan. 12 bulan berlalu, sepotong episode perjalanan hidup merangkai kisah. Kisah tentang hati yang merindu. Merindukan-Nya, merindukannya dan merindukan dia. Ya, rindu itulah yang selalu mewarnai hari membuat hati lebih indah dari sebuah pelangi....

Ini adalah ungkapan sebentuk rindu dari teman-teman via sms ditujukan untukku :

Dari seorang akhwat di Palembang :
"Pagi yang cerah...ku titipkan salam syahdu dan rindu untukmu saudariku. Semoga Allah senantiasa menjaga kita dalam iman,islam dan ukhuwah, Amiin."
Dari akhwat di solo :
"Assalamu'alaykum my sist. I love u coz Allah. Semoga Allah slalu menyayangi kita. kita harus yakin, kita akan dapat jodoh orang yang tidak hanya memuja kita tapi juga menasihati kita, orang yang mencintai kita bukan karna fisik, harta/status, tapi karena Allah. Orang yg dapat menjadi sahabat terbaik kita dalam setiap waktu dan situasi. orang yg buat kita merasa sebagai perempuan sholehah ketika kita berada disisinya. orang yg sabar mengingatkan saat diri kita lancang. mudah-mudahan akan terkabul apa yg menjadi do'a kita. Amiin"
Dari seorang ukhti di Bogor :
"Siapa yg ingin mengetahui kedudukannya di sisi Allah, lihatlah seberapa tinggi kedudukan Allah dalam hatinya." (Ibnu Atha'ilah).
Dari Buku Hapuslah Air Matamu :
"Semua yang kau rindu, tak perlu kau cari...mereka telah ada dalam hatimu (setia menanti) sampai mati..."

~~~~Dalam kebersamaan ada kedamian, dalam kejauhan ada kerinduan...yang sangat mendalam~~~~

Kerinduan datang bila cinta melekat pada jiwa kita. Karenanya tanpa cinta tak akan ada yang namanya rindu. Bila rindu sudah membuncah, maka obat mujarab yang kita butuhkan hanya bertemu, ya...sebuah pertemuan.

Ada masa ketika seseorang dilanda kerinduan yang mulai menggebu, rindu pada seorang makhluk yang diciptakan untuk menemani perjuangan dalam kehidupan mempersiapkan sebuah pertemuan dengan-Nya. Bersabarlah dalam meniti episode perjalanan ini, karena kesabaran akan menguatkan langkah dan sebuah penantian. Berjuanglah untuk mendapatkannya, teruslah melakukan perbaikan karena dengan itu kita akan mendapatkan kebaikan dari apa yang kita perbaiki. Yakin saja, dia sudah ada dan mungkin juga dia sedang bersiap,dan Allah pun akan menyiapkan untuk kita. Hanya waktu yang belum tepat, belum saatnya dan masih harus banyak belajar bersabar. Bersabarlah dan bertaqwalah...bagian ini, tidak ingin membahasnya terlalu panjang. Membiarkan hanya Sang Pemilik Rindu yang tahu betapa merindunya hati ini. ^_^

Ada satu episode lagi tentang rindu, yaitu merindukan kebersamaan dengan teman-teman, merasakan betapa indahnya ukhuwah. Persahabatan yang paling agung adalah persahabatan yang dijalin di jalan Allah dan karena Allah, bukan untuk mendapatkan manfaat dunia, materi, jabatan atau sejenisnya. Persahabatan yang dijalin untuk saling mendapatkan keuntungan duniawi sifatnya sangat sementara. Bila keuntungan tersebut telah sirna, maka persahabatan pun putus.

Berbeda dengan persahabatan yang dijalin karena Allah, tidak ada tujuan apa pun dalam persahabatan mereka, selain untuk mendapatkan ridha Allah. Orang yang semacam inilah yang kelak pada Hari Kiamat akan mendapat janji Allah.

Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam hadits Abu Hurairah Radhiallaahu anhu , diceritakan, “Dahulu ada seorang laki-laki yang berkunjung kepada saudara (temannya) di desa lain. Lalu ditanyakan kepadanya, ‘Ke mana anda hendak pergi? Saya akan mengunjungi teman saya di desa ini’, jawabnya, ‘Adakah suatu kenikmatan yang anda harap darinya?’ ‘Tidak ada, selain bahwa saya mencintainya karena Allah Azza wa Jalla’, jawabnya. Maka orang yang bertanya ini mengaku, “Sesungguhnya saya ini adalah utusan Allah kepadamu (untuk menyampaikan) bahwasanya Allah telah mencintaimu sebagaimana engkau telah mencintai temanmu karena Dia.”

Saudariku, saksikanlah bahwa aku mencintaimu karena Allah. Aku merindukanmu, rindu akan nasihat darimu, rindu akan penguatan diriku lewat kata-kata tulusmmu. Jangan pernah tinggalkan aku.

Episode terakhir dari sebuah rindu yang menggebu, yaitu kerinduan akan sebuah pertemuan dengan Sang Pencipta Keindahan merindu...Allah 'azza wajalla..
Jiwa para pecinta rindu untuk berjumpa dan memandang wajah Allah yang Maha Agung.. "Orang orang yang yakin bahwa mereka akan bertemu dengan Tuhan mereka "'(QS. 2: 46). Tentang kerinduan para pecinta terhadap Allah Swt., sufi besar Jalaluddin Rumi menggambarkan dalam matsnawi sebagai kerinduan manusia pada pengalaman mistikal primordial di hari "alastu" sebagai kerinduan seruling untuk bersatu kembali pada rumpun bambu yang merupakan asal muasal ia tercipta. Hidup di dunia merupakan perpisahan yang sangat pilu bagi para pecinta, mereka rindu sekali kepada Rabbnya seperti seseorang yang merindukan kampung halamannya sendiri, yang merupakan asal-usulnya. Jiwa para pecinta selalu dipenuhi keinginan untuk melihat Allah Swt. dan itu merupakan cita-cita hidupnya. Menurut Al-Ghazali makhluk yang paling bahagia di akhirat adalah yang paling kuat kecintaannya kepada Allah Swt. Menurutnya, ar-ru'yah (melihat Allah).merupakan puncak kebaikan dan kesenangan. Bahkan kenikmatan surga tidak ada artinya dengan kenikmatan kenikmatan perjumpaan dengan Allah Swt. Meminta surga tanpa mengharap perjumpaan dengan-Nya merupakan tindakan "bodoh" dalam terminologi sufi dan mukmin pecinta.
Ya Rabb, aku merindukan pertemuan dengan-Mu meski rasanya aku sangat tak pantas. aku rindu....

*****************************
Lalu, sampai dimanakah kita dalam memaknai rindu yang sebenarnya???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar