Halaman

Assalamu'alaikum, have barokah day ;)

Kamis, 29 Juli 2010

Di mana....

Riang hati ini ketika ku bisa menyapa kau kembali
tapi di mana kau?
mengapa tak kau hiraukan inginku?
di mana kah kau?

Sapalah aku malam ini
ditengah kemilau surga dunia
ditengah hamparan harta
tahukah kau bahwa di sini
banyak sekali wajah dirimu...

Iringkanlah senyummu malam ini
seiring berdetaknya degup jantung
yang mengharapkanmu hinggap di hatiku
di antara bongkahan kelam relung jiwaku

iring-iringan airmata yang menyerupai tawa riang
tipuan semangat yang datang dan hilang
haruskah diri ini merenung
dan haruskah kehidupan ini hanya untuk merenung?

Selagi itu hamparan daun kaca terasa bening
berat menggelantungi ulu hati
ingin ini...ingin itu...kapan ini...kapan itu...
dan tahukah kau?
aku hanya ingin dirimu...

*jadi gimana malam ini....:( *

Biarkan Gerimis Menyapa

Saat ingin menulis, kenapa koneksinya jadi lelet gini...jadi tambah pengen nangis :(. Aku begitu mengharapkannya, salahkah??? Tapi kenapa ada gerimis, aku tak ingin ada mendung menyelimuti hatiku, aku ingin diselimuti hangatnya sinar mentari dan indahnya cahaya rembulan. Bisakah engkau menjadi Mentari dan Rembulan di hatiku???

Cerita-ceritamu yang mengalir begitu indah,dari hati dan jiwamu yang indah, seakan mampu sirnakan semua kepenatan yang mendera raga dan bahkan lelahnya jiwa ini.

Bersambung aja deh nulisnya, mau nyoba nelpon lagi...kangen.

Minggu, 25 Juli 2010

Jalasah Ruhiyah 24 juli 2010

Hmm...materi yang cukup menghentak keinginan untuk menjadi hamba yang mulia dan yang dirindukan oleh hamba-Nya yang merindukanku (Rasulullah SAW). Jalasah Ruhiyah dengan tema "Belajar dari Keluarga Al-Qur'an" bersama Ust.H.Mutammimul Ula, SH. (orang tua 10 anak penghafal Qur'an) dan Ust.Fadlyl Usman Baharun (mudir Rumah Al-Qur'an Daarut Tarbiyah jakarta).

Kenapa anak-anak diutamakan untuk menghafal al-Qur'an???

Dan jawabannya...Ya Allah, jadikan aku orang tua yang baik yang bisa mulia karena memuliakan Al-Qur'an, yang bisa menjadikan keluargaku mulia karena Al-Qur'an. Setidaknya, biarpun hafalannya masih sangat memprihatinkan tapi keinginan dan tekad harus tetap menggelora.

Ya Allah,
Sayangilah kami dengan Al-Qur'an
jadikanlah ia sebagai Imam, Hidayah dan Rahmat bagi kami
ingatkanlah apa yang kami lupa dari Al-Qur'an dan ajarilah apa yang belum kami ketahui
berilah kami kemampuan untuk selalu membacanya siang dan malam
dan jadikanlah Al-Qur'an sebagai saksi yang akan membela kami
Yaa Rabbal 'Alamiin....

Rasulullah SAW. bersabda :
"Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya"
(HR.Bukhari)

Pertanyaan dari Ust. fadlyl, Apa bukti kerinduanmu pada orang yang selalu merindukanmu (Rasulullah SAW).
Apa bukti rindumu???

Aku hanya bisa menangis karena bingung mau jawab apa. Akhirnya, hanya airmata itu yang menjawab betapa rindunya aku pada kekasih Allah...

Rabu, 21 Juli 2010

Malam ini...

Gemerisik angin datang mengusik sepiku
menghadirkan segumpal imajinasi
mengusir sendiri...

Seekor nyamuk terbang
membuat desing berkepanjangan
mendengungkan kembali suara jiwa tadi siang
di bawah terik peristiwa...

Malam merentang kenangan
membentangkan
jejak-jejak kaki, tangan dan sisa-sisa
kekuatan.

Pada malam, akhirnya
aku belajar diam
dan akan terus diam...

~20 juli '10 : 20.00 WIB ~

Rabu, 14 Juli 2010

Di rindu ini....

Dalam waktu, di rindu ini
kusampaikan yang pernah kurasa
yang menindih dan mengurungku
atau yang menghempaskanku
hingga ku hanya bisa diam dan lugu

Di rindu ini...
inginku semua ini kita pertemukan
kita bicarakan
meski rindu bertambah rindu
meski cerita tanpa tanda akhirnya
meski yang kita baca selalu memberi yang tak terperi

Di rindu ini...
inginku kita akan tetap terus bicara
setidaknya tentang sebuah kejadian

Di rindu ini...
inginku kita bisa membentang segala yang masih remang
di antara letup tawa dan tetes air mata
tanpa amarah...

~I miss u, abi~

Rinduku...

Rinduku...
Begitu sulit tuk ku palingkan dengan hal apapun
aku ingin bertemu, tapi mungkinkah dapat kujangkau?
aku hanya bisa nmenyapa dari jauhnya jarak yang memisahkan

Rindu...rindu...rindu
aku memanggilmu
begitu hebatnya rinduku padamu
hingga tiap helaan nafas
rasanya slalu ada bayang mayamu...

Seperti sebuah ungkapan :
"Ku peluk ia dengan sepenuh-penuh rindu namun terobatikah rindu setelah itu? ku kecup bibirnya demi melepaskan tuntutan gejolak hati namun ia justru semakin menjadi-jadi. sepertinya kegelisahan jiwa tak bisa terobati kecuali jika dua nyawa ini bertemu ( dalam ikatan suci )" ~ibnu Ar-Rumi~

Rabb, izinkan aku bertemu dalam ikatan suci...

Dhuha, 14 Juli 2010. 08.45 wib.

Jumat, 09 Juli 2010

Ummahatul Mukminin

Rasulullah belum pernah melakukan poligami sampai wafatnya Khadijah binti Khuwailid r.a. pada usia 65 tahun. Setelah itu baru Rasulullah melakukan poligami dengan mantan istri atau anak para sahabatnya, dalam rangka mengeratkan hubungan dan ikut membantu menanggung beban keluarga mereka. Inilah deretan nama-nama Ummahatul Mukminin setelah wafatnya Khadijah r.a. :
1. Saudah binti Zam'ah, dinikahi Rasulullah saw. pada usia 55 thn. Dia adalah termasuk mukminah yang berhijrah dan yang memberikan harinya kepada Aisyah r.a.
2. Aisyah binti Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a., ia adalah satu-satunya istri Rasulullah yang masih gadis ketika dinikahinya dan yang paling banyak meriwayatkan hadits (2210 hadits ).
3. Hafshah binti Umar bin Khatthab r.a., dinikahinya pada usia 55 thn.
4. Zainab binti Khuzaimah r.a., ia adalah shahabiyah yang penyabar dan gigih dalam perjuangan Islam dengan mengorbankan segala yang dimilikinya. Dinikahi Rasulullah saw. pada usia 60 thn dan hanya dua bulan bersamanya.
5. Hindun binti Abu Umayyah (Ummu Salamah)r.a., ia adalah seorang janda dari Abdullah bin Asad yang syahid di Perang Badar. Ummu Salamah juga termasuk dari deretan muhajirat yang pergi meninggalkan Mekkah menuju Habasyah (Ethiopia). Rasulullah saw menikahinya pada usia 65 thn.
6. Zainab binti Jahsy, sepupu Rasulullah saw. yang menikah dengan anak angkatnya, Zaid bin Haritsah. Setelah tidak ada kecocokkan dalam membina keluarga, maka perceraian tidak bisa dihindari lagi. Akhirnya Rasulullah menikahinya dalam rangka menghapus larangan menikah dengan mantan istri anak angkat.
7. Juwairah binti Al-Harits, putri pemimpin Bani Musthaliq, Al-Harits bin Dhiraar. Rasulullah saw. menikahinya dalam rangka merapatkan barisan dan menggalang kekuatan.
8. Ummu Habibah binti Abu sufyan, janda dari Ubaidillah bin Jahsy yang meninggalkan Mekkah menuju Habasyah untuk menyelamatkan akidahnya. Suaminya murtad ketika berada di Habasyah. Di saat bingung menentukan pilihan antara kembali ke rumah orangtuanya dan tetap bersama umat Islam, Rasulullah saw. melamarnya dan menikahinya dalam rangka menepis kebingungan dan kegelisahannya.
9. Shafiyah binti Huyay bin Akhtab, putri pemimpin Bani Quraizhah yang tertawan setelah suaminya terbunuh dalam perang Khaibar. Dialah yang membaca ayat Allah swt. dalam surat Al-An'am yang artinya "Dan tiadalah seseorang menanggung dosa orang lain." (QS.Al-An'am :164). Ketika Rasulullah saw. berkata, "Bapakmu senantiasa menjadi orang yang paling keras menentangku sampai ia mati." Akhirnya Rasulullah saw. memberikan dua pilihan kepada Shafiyah; masuk Islam dan Rasul menikahinya atau tetap dalam agama Yahudi kemudian dikembalikan kepada kaumnya. Di hadapan dua pilihan ini, ia memilih memeluk Islam dan menerima tawaran Rasulullah saw. untuk mendampingi beliau.
10. Maimunah binti Al-Harits r.a. janda Abu Rahm bin Abdul Uzza yang dinikahi Rasulullah saw. pada tahun tujuh Hijriyah. Dialah istri Rasulullah saw. yang terakhir yang dinikahi dalam rangka ta'liful qulub (penyatuan hati) kabilah-kabilah yang masih ada hubungan dekat dengan Maimunah.

Sumber : Fikih Nikah, Panduan Syar'i Menuju Rumah Tangga Islami.

Kamis, 08 Juli 2010

Di antara Dua Hati

Ketika semuanya aku serahkan pada-Nya...
Ketika semuanya sudah aku ikhlaskan...
dan ketika aku sudah mengharapkan yang lain...
juga ketika aku sudah memutuskan menghapus jejakmu...

tiba-tiba engkau ingin datang kepadaku
meminta cintaku kembali, seperti dulu
tiba-tiba engkau mengatakan padaku
mengharap aku mengerti akan cemburumu....

Allah Maha membolak balikkan hati
Allah Maha memberi rasa di hati

Saat ini, semua perasaan itu sudah pergi
semua rasa itu sudah mati
bukan salahmu juga bukan salahku
namun inilah jalan untuk kita

Maaf, aku sudah memutuskan
aku tidak bisa lagi bersamamu
seperti mimpi yang pernah terucap dalam do'aku

Maaf, aku sudah memutuskan
aku ingin bahagia bersama rasa yang baru hadir
aku ingin meniti hari bersama mimpi yang lain

Saat ini, aku ingin jujur padamu
aku punya harapan pada yang lain
aku sudah punya impian bersama yang lain

Akhirnya...semoga engkau mendapatkan bidadari impian, bidadari yang akan menjaga keteguhan imanmu. Aku, inilah aku...yang masih berusaha mengejar gelar "bidadari". maafkan alasanku yang sama sekali tidak bisa kau terima.

Selasa, 06 Juli 2010

Engkau, Jangan Marah Lagi....

Sentuhan tak pernah terasa
Tatapan wajah, tak pernah terlihat
senyum manis, tak pernah terpandang mata
mengapa bisa marah...

Rindu itu, kini bermunculan...
impian, juga tak pernah berhenti
Suaranya, selalu ingin didengar
tapi mengapa, bisa marah ...

Renyahnya saat dia tertawa, lumpuhkan hati..
segarnya saat dia bercanda, ringankan beban ini..
usil sifatnya, buat hati jadi bersemi
tapi mengapa, bisa marah ...

Ada kisah hidup, diantara dua kota
ada kisah "lain" diantara puluhan jarak kilometer
ada kisah diantara kita berdua
tapi mengapa, bisa marah...

Mimpi bertemu menjadi bulat
mimpi berawal dari niatan akad
mimpi tak sampai bukannya telat
mimpi kita hidup indah dalam ikatan kuat
tapi mengapa, bisa marah ...

.:: untuk hati yang sedang marah ::.