Halaman

Assalamu'alaikum, have barokah day ;)

Kamis, 26 Agustus 2010

Cemburu yang Profesional

Dari Abu Hurairah, Aisyah berkata : “Aku tidak pernah merasa cemburu kepada
seorang wanita sebesar rasa cemburuku pada Khadijah. Aku tidak pernah
melihatnya, tetapi Rasulullah sering menyebut dan mengingatnya". Ketika
menyembelih seekor kambing, beliau selalu memotong sebagian dagingnya dan
menghadiahkannya kepada sahabat-sahabat Khadijah. Aku pernah berkata kepada
Rasulullah, ‘Seperti tidak ada wanita lain di dunia ini selain Khadijah’.
Rasulullah menjawab, ‘Khadijah itu begini dan begitu, dan dari dialah aku
memperoleh anak.’” (HR Bukhari, Muslim, Tirmidzi, dan Baghawi)

Subhanallah, begitu detail Aisyah, istri rasululloh yang jelita menceritakan
rasa cemburunya. Dan itu diungkapkannya kepada semua orang yang berniat
mendengarkan kisah tauladan dan perasaan yang dialami Aisyah.

Bagaimana bisa seorang wanita menceritakan rasa cemburunya, kejadian demi
kejadian yang secara jujur pasti menyakitkan dan membuat hati serasa teriris
pisau. Namun Aisyah dengan cara yang sangat professional ternyata mampu
mengatasi itu semua serta menceritakan semua kejadian dan perasaan yang
dialaminya untuk dijadikan ibrah atau pelajaran bagi siapa saja yang
mendengarkan bahkan sampai beratus tahun kemudian.

Aisyah akan terus bercerita tentang kisah hidup rumah tangganya berulang
kali sampai sekarang, seakan-akan apa yang dialami oleh beliau baru beberapa
hari yang lalu terjadi. Sehingga kitapun seakan hadir pada waktu peristiwa
itu terjadi. Subhanalloh demikian indah beliau menggambarkan perasaannya
yang secara fitrah pasti tidak enak, karena sikap profesionalnya yang
dilandasi keimanan yang tinggi.

Ya, Aisyah demikian profesional dalam menjalankan tanggung jawab sebagai
istri terdekat rasul yang meriwayatkan berbagai hadist, untuk dijadikan
hikmah bagi umat. Aisyah mampu mengelola rasa cemburunya sehingga rasa
cemburu itu dikemas dengan indah sehingga menjadi cemburu yang profesional.

Sanggupkah kita memiliki cemburu yang profesional?, yaitu cemburu namun
tetap professional, tidak menyakiti diri sendiri, tidak kekanak-kanakan atau
mencelakan orang lain dan atau marah marah tidak karuan, uring uringan
berbulan bulan, cemberut serta negative thinking ketika cemburu menyerang
kita.

Mampukah kita mengelola rasa cemburu agar menjadi cemburu yang profesional,
misalnya ketika kita mengalami cemburu yang sangat dahsyat disaat suami kita
berpoligami atas dasar agama, memperluas dakwah dan menolong si papa. Kita
tetap tabah dan sabar dan tetap beribadah serta melakukan tugas sebagai
istri dengan ikhlas secara profesional sehingga cemburu tidak mengganggu
kerja dan ibadah kita. Selain itu cemburu juga harus tetap profesional bila
suami kita diharuskan untuk berdakwah kemana-mana dan hanya menyisakan waktu
sedikit saja untuk kita.

Ada pepatah yang mengatakan bukan berbagi suami, tapi memang tidak kebagian
suami, karena waktunya habis untuk yang lain selain kita yaitu istri yang
lain, dakwah, kerjaan dan lain sebagainya.

********************************************
Sumber : mencintai-islam@yahoogroups.com
********************************************

Ternyata hanya keimanan yang tinggilah yang mampu membuat kita memiliki
kepandaian untuk mengelola rasa cemburu sehingga menjadi cemburu yang
profesional. Hidup bunda Aisyah, darimulah orang terinspirasi untuk memiliki
cemburu yang professional. Walau cemburu, tetap melakukan tugas dan tanggung
jawab dengan baik tanpa terganggu oleh rasa cemburu itu.

Hmm....*apa yang kupikirkan ya? *

Jumat, 20 Agustus 2010

SMS seorang Teman

Indahnya jalan ini karena ikatan cinta itu
ikatan hati yang takkan pernah terganti dengan apapun
untuk sebuah hati yang tak pernah lelah untuk mencintai saudaranya karena Allah
semoga kita tetap menjadi saudara saat perjumpaan di Jannah-Nya kelak...

Duhai Rabb Sang Maha pemilik cinta nan abadi
kekalkanlah kasih sayang diantara kami
dalam ukhuwah ini...
Aamiin... :)

Sender: +628526842xxxx
20-08-2010
10:29

Entah ini dari siapa, tapi yang jelas setelah membaca sms ini ada sedikit rasa haru menyelimuti hati. Indahnya ukhuwah ini...indahnya memiliki teman, saudara yang selalu menguatkan dan mengingatkan akan sebuah perjalanan panjang menuju Allah SWT.

Senin, 16 Agustus 2010

Entahlah...

Kuterkenang dalam tetesan air mata ini
Dalam denyut nadiku pasrah sujud ku kepadamu
Kusadari dirimu yang kudambakan tiada kan pernah kulupakan
Diriku yang ternoda.....

Selasa, 10 Agustus 2010

Ramadhan ku Tahun ini

Marhaban ya Ramadhan, ku sambut dengan suka cita, mengharap cinta dari-Nya semakin bertambah...

Hmm, persiapanku apa ya?
Hmm, targetku apa ya?

Tangis bahagia akhirnya akan bertemu dengan bulan mulia, bulan ampunan,bulan suci Ramadhan. Tangis haru juga mengiringi penantianku terhadap Ramadhan, bulan yang sangat dirindukan.

Sepertinya ada yang berbeda dengan Ramadhan ku kali ini, tapi apa ya??? Ah, semoga itu tanda betapa semangatnya menyambutnya...

Namun, aku tak tahan untuk tidak menangis saat orang lain menjelang Ramadhan berziarah ke makam keluarganya yang sudah meninggal. Aku kembali terkenang Ayah, kakek, dan nenek...aku tak bisa pulang untuk menyempatkan diri membersihkan tempat peristirahatan mereka.

**********************************************************************************
Hikmah yg diperoleh dari ajaran berpuasa Ramadhan nilai kesalehan selalu berada pada jaringan sosial masyarakat dilandasi oleh kualitas iman dan takwa. Sehingga dalam kalbu kita tumbuh pribadi yg kuat senantiasa ikhlas beramal dan bukan pribadi yg selalu menjadi beban orang lain. Kondisi sekarang kesalehan sosial yg berwujud rasa peduli terhadap merebaknya kemiskinan terlihat jelas konteksnya.

**********************************************************************************

Ya Rabb, jadikan aku sebagai hamba-Mu yang benar-benar menghamba...
Perkayalah aku dengan ilmu
Hiasi hatiku dengan kesabaran
Muliakan wajahku dengan ketaqwaan
Perindalah fisikku dengan kesehatan
Serta terimalah amal ibadahku dengan kelipat gandaan

Karena hanya Engkau Dzat penguasa sekalian alam
Marhaban Ya Ramadhan
Mohon maaf lahir dan bathin...

Senin, 09 Agustus 2010

Biar Hati yang Mencari

Album : Cahaya
Munsyid : New MQ Voice
http://liriknasyid.com

TAK INGIN LAGI ULANGI KESALAHAN
YANG DULU PERNAH DAN SELALU KULAKUKAN
YANG MENYIKSA RAGA DAN MENOREH LUKA JIWA

TAK SANGGUP LAGI KU REBAHKAN DIRI
PADA HAMPARAN ONAK YANG PENUH DURI
MENAPAKI FANA ... MENGHAMBA PADA DUNIA

REFF:
WAHAI HATI ... KEMANAKAH KAKI INI
KAU BAWA BERLARI ...?
MENUJU INDAHKAH ATAU BARA API?
DUHAI JIWA ... SANGGUPKAN KAU BAWA RAGA
MENUJU YANG MAHA ...?
HINGGA RAIH SYURGA, KALA JASAD TIADA

SAAT FIKIRKU LELAH TUK MENCARI
JALAN MENUJU RIDHA-NYA ILLAHI
KUBIARKAN HATI, YANG MENCARI JATI DIRI

OH ILLAHI ... BOLEHKAH REBAHKAN LELAH
DIATAS MEGAHNYA, SINGGASANA TERINDAH
MAHA KASIH-MU ...
AGAR AKU ... MERASAKAN DAMAI INI
DALAM DEKAPAN-MU
DIBAWAH PERCIKAN DZIKIR MALAIKAT-MU

5 Tipe Karyawan dan Pejabat

1. Karyawan dan Pejabat "WAJIB"
Akhlaknya sangat mulia, membuat setiap orang merasa bahagia dan senang karena kehadirannya. Dia sangat menghargai hak-hak dan pendapat orang lain. Setiap orang merasa aman, nyaman, dan mendapat manfaat karena keberadaannya. Bila ia tersakiti, niscaya setiap orang akan lebih terpesona dengan kesabaran dan sikap pemaafnya yang tulus. Dia tak pernah memendam benci atau ingin membalas dendam. Ibadahnya sangat baik. Tidak ada kewajiban dari Tuhannya yang diabaikan. Dia selalu berusaha menjalankan keyakinannya dengan baik dan benar tanpa ada pihak mana pun yang merasa terganggu atau dirugikan. Semangatnya untuk memperbaiki diri selalu menghiasi hari-harinya. Ia sangat senang dan berterima kasih kepada siapapun yang telah memberikan kritik dan koreksi sepedas apapun, baginya itu merupakan rezeki yang tak ternilai.

2. Karyawan dan Pejabat "SUNNAH"
Berprestasi, memiliki etos kerja yang baik, dan pribadinya menyenangkan. hanya, ketika dia tiada, lingkungannya tidak merasa kehilangan, kenangan tentang karyawan ini pun tidak begitu mendalam.

3. Karyawan dan Pejabat "MUBAH"
karyawan tipe ini adalah orang yang tidak mempunyai motivasi dan asal-asalan saja, asal kerja, tidak memikirkan kualitas, prestasi, kemajuan, perbaikan dan hal produktif lainnya. Dia tidak pernah berani mencoba sesuatu. Harapannya pada kehidupan tak berarti baginya. Hidup hanya menghabiskan jatah umur.

4. Karyawan dan Pejabat "MAKRUH"
Sering membicarakan hal yang sia-sia, selalu ketus, marah, menyinggung perasaan. Kalaupun bergurau, sangat vulgar, kurang etika, dan membuat malu para pendengarnya. Ciri karyawan dan pejabat kelompok ini adalah "adanya menimbulkan masalah, tiadanya tidak menjadi masalah"

5. karyawan dan Pejabat "HARAM"
Kehadirannya sangat mengganggu dan merugikan, sementara ketiadannya sangat menguntungkan. Oleh karena itu, tidak mengherankan kalau orang disekelilingnya menjadi begitu bersyukur dan berbahagia jika ia tidak ada. Pendek kata dia adalah "Trouble Maker"

Nah, silahkan Anda renungkan sendiri, kita ini termasuk kategori yang mana?Percayalah, tanpa diawali keberanian menilai dengan jujur diri sendiri, tidak akan ada perubahan dan perbaikan. Dan begitu, kita sudah menipu diri sendiri, merasa mulia padahal hina.

Semoga semua ini menjadi bahan renungan agar hidup yang hanya sekali-kalinya ini, bisa membuat kita mengubah diri, bisa mempersembahkan yang terbaik dan bermanfaat bagi dunia serta akhirat nanti. Jadilah manusia yang "WAJIB ADA". Semoga!

*Abdullah Gymnastiar-MQS Publishing* Sedikit Editan....

Jumat, 06 Agustus 2010

Sekufu...

Beberapa waktu yang lalu, ada seorang ikhwan mencari seorang akhwat yang masih berusia dibawah 23 tahun, jadi maksimal masih berusia 23 tahun. Hmm, aku mengira tidak ada salahnya jika akhirnya memilihku karena syarat pertamanya yaitu usia, ada padaku. Namun, namanya juga hanya Allah yang tau siapa jodohku,ternyata perantaranya tidak memilihku dengan alasan......... :(

Tidak, aku tidak bersedih karena akhirnya aku tidak dipilih untuk dinikahi, tapi aku sedih hanya karena alasan itu. Sekufu... Astaghfirullah, ampuni aku ya Rabb yang masih meragukan janji-Mu. Seharusnya aku langsung menyadari, kalau aku belumlah siap untuk mendampinginya,juga dia belum siap memahamiku. Dan intinya, bukan aku yang terbaik untuk dia dan sebaliknya.

"Perempuan-perempuan yang keji adalah untuk yang keji pula dan laki-laki yang keji untuk wanita-wanita yang keji, sedangkan wanita-wanita yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik juga diperuntukkan bagi perempuan-perempuan yang baik….” (QS.24:26)"

Aku sedih dan menyadari, aku sangat tidak layak untuknya...

“Manusia itu satu sama lain adalah kufu’, mereka yang Arab, yang bukan Arab, yang Kuraisy dan yang Hasyimi kalau sudah masuk Islam dan sudah beriman” (Imam Ali bin Abi Tholib r.a.)

Sekufu dalam arti bahasa adalah sepadan, sama atau menyerupai. Yang dimaksud dengan sepadan dan menyerupai di sini adalah persamaan antara kedua calon mempelai dalam 5 perkara :

Pertama, dalam agamanya. Seorang laki-laki fasik yang keji tidaklah sepadan dengan seorang wanita yang suci dan adil. Karena laki-laki fasikdalam persaksian dan beritanya tidak dapat diterima. Ini merupakan salah satu kekurangan yang sangat manusiawi.

Kedua, keturunan atau segi keluarga. Orang asing (bukan keturunan Arab) tidak sepadan dengan orang yang keturunan dari bangsa Arab.

Ketiga, merdeka. Orang yang mempunyai status sebagai hamba sahaya atau seorang budak belia tidaklah sepadan dengan orang yang merdeka. Karena ia memiliki kekurangan yaitu statusnya dalam kepemilikan orang lain.

Keempat, profesi. Orang yang memiliki profesi yang rendah seperti tukang bekam atau tukang tenun, tidaklah sepadan dengan putri seorang yang memiliki profesi besar seperti saudagar dan pedagang kaya.

Kelima, memenuhi permintaan dari pihak wanita. Yaitu, bisa memberikan mahar yang diminta dan nafkah yang ditentukan dari pihak wanita tersebut. Demikian juga dengan orang serba susah hidupnya, tidaklah sepadan dengan wanita yang biasa hidup bergelimangan harta. Karena hal ini bisa menimbulkan bahaya yang tidak sedikit jika tidak terpenuhi nafkah yang ia butuhkan.

Jika didapati dari salah satu calon mempelai memiliki satu dari lima kategori di atas, maka kesamaan tersebut telah dianggap terpenuhi. Hal ini tidak berpengaruh pada keabsahan atau sahnya akad nikah yang dilakukan. Karena, sesungguhnya sekufu’ itu tidak termasuk syarat sah nikah, sebagaimana Nabi SAW memerintahkan Fatimah binti Qois untuk menikah dengan Usamah bin Zaid. Dan Fatimah pun menikah dengannya. Demikian yang dijelaskan dalam hadist riwayat muttafaq alaih.

Akan tetapi, kesamaan itu termasuk syarat penting untuk menyempurnakan sebuah akad nikah saja. Seandainya seorang wanita menikah dengan seorang laki-laki yang tidak sepadan dengannya dan wanita tersebut atau wali-walinya tidak mau menerima dan menyetujuinya, maka nikah itu menjadi batal. Hal ini dikarenakan pernah ada seorang ayah yang menikahkan putrinya dengan anak saudara sendiri hanya untuk memperbaiki kedudukannya yang hina atau lebih rendah, maka Nabi SAW memberikan hak bagi seorang wanita tersebut untuk memilih. Dari kisah ini sebagian ulama menyimpulkan bahwa kafa’ah atau sekufu itu menajdi syarat sah nikah. Pendapat ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad.

Ya Allah, ampuni aku yang selalu rendah diri ini. Rasanya, 5 perkara itu aku belum mempunyai satu pun... Astaghfirullah.

Selasa, 03 Agustus 2010

Mahar Cinta

Hmm...entahlah, mungkin karena aku lagi dan sedang jatuh cinta, merindukan dia dan mengharapkannya.

Album : Devotees
Munsyid : Devotees
http://liriknasyid.com

Andainya dapat engkau mendengarkan
Suara di hatiku melagukan rindu
Kiranya engkau mampu mentafsirkan
Setiap bait kata-kata yang terucap

Pasti dirimu kan memahami
Harapan kasih yang terbina
Sekian lama di sudut hatiku
Hanyalah untukmu

Bukanlah aku sengaja
Melindungi rasa di jiwa
Namun bimbang diri kan terleka
Hanyut dibuai angan dan mimpi indah
Hingga terabai segala cita
Sedang khayalan tak menjanjikan
Segunung kebahagiaan
Sebagai mahar hantaran

Apakah mungkin engkau mengerti
Setiap cinta yang dilafazkan
Bukanlah sekadar mainan
Tetapi sebuah janji

Andainya dapat engkau mendengarkan
Suara dihatiku melagukan rindu
Kiranya engkau bias mentafsirkan
Setiap bait kata-kata yang terungkap

Pasti dirimu dapat melihat
Rahsia kasih yang terpendam
Sekian lama di sudut hatiku
Hanyalah untukmu
Selamanya..