Halaman

Assalamu'alaikum, have barokah day ;)

Jumat, 08 April 2011

Reuni Yuk....

“…(Yaitu) surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang shaleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya, dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (sambil mengucapkan), “salamun ‘alaykum bima sabartum” maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu” (qs. Ar-Ra’d : 23-24)
Sungguh indah Allah swt menceritakan hamba-hamba-Nya yang beruntung pada hari kiamat nanti lantaran mereka diberi anugerah untuk masuk surga beserta orang tua, istri, keluarga dan keturunannya. Terlukis indah dalam Al-qur’an ketika mereka datang dengan rombongan keluarganya menuju surga dan para malaikat memberikan sambutan khusus pada mereka.
Mereka masuk surga bersama-sama seluruh keluarganya, seperti melakukan sebuah reuni pada hari akhirat. Reuni yang mereka adakan melintasi ruang dan waktu. Reuni yang sering kita lakukan di dunia adalah reuni yang dibatasi oleh ruang dan waktu. Kita hanya dapat berkumpul dan berilaturahmi dengan orang-orang yang berada dalam satu tempat yang tidak berjauhan dan dalam satu zaman dengan kita. Kita tidak bisa mengadakan silaturahim dengan orang tua kita yang sudah meninggal. Tetapi nanti pada hari akhirat, ada orang yang bisa melakukan reuni kembali dengan seluruh keluarganya, baik dengan yang sebelum maupun dengan yang sesudah mereka.
Timbul pertanyaan dalam benak, siapa gerangan orang yang beruntung bisa mengadakan silaturahim pada hari akhirat beserta seluruh keluarganya? Dalam surah Al-Ra’d disebutkan bahwa salah satu tanda orang beruntung nanti di akhirat ialah orang yang di dunianya senang menyambung silaturahim. “…dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkah supaya dihubungkan” (surah Al-Ra’d : 21). Karena di dunia mereka senang menyambungkan tali kekeluargaan, maka Allah sambungkan tali kekeluargaan mereka nanti pada hari akhirat.
Ketik kita shalat tahajud, kita dianjurkan untuk memohonkan ampunan bagi diri sendiri, bagi orang tua serta bagi 40 orang yang kita kenal. Nama-nama mereka harus disebut satu persatu pada rakaat terakhir shalat witir setelah membaca qunut dan istighfar. Untuk apa qunut dan istighfar bagi orang-orang yang namanya kita sebut itu? Tiada lain untuk menyambungkan tali silaturahim ruhaniah antara kita dengan orang tua dan orang-orang yang kita kenal. (Jalaluddin Rakhmat, 2008:116).
Ruh kita dapat bergabung dengan ruh orang suci. Caranya adalah dengan mengucapkan salam kepada mereka secara khusus dan langsung. Seperti ketika kita shalat, kita ucapkan salam kepada kafilah orang-orang yang suci itu, yaitu kepada Rasulullah saw, “Assamu’alaika ayyuhannabiyyu warahmatullahi wa barakatuh” sesudah itu kita mengucapkan salam kepada ruh kaum mukmin” Assalamu’alaina wa’ala ibadillahi shalihin” dan pada akhir shalat, kita ucapkan salam kepada semua orang di sekitar kita. “Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh’ kita ucapkan salam untuk menggabungkan ruh kita dengan para arwah yang suci. Ucapan salam di akhir shalat bukan ditujukan kepada orang-orang yang hadir di sekeliling kita, melainkan ditujukan untuk para arwah yang suci itu. Bukan saja arwah yang sudah meninggal, tetapi juga yang masih hidup.
Jalin silaturahim dengan menggabungkan ruh kita dengan ruh orang-orang suci setelah shalat. Kirimkan Al-Fatihah dan istighfar pada orang tua, saudara dan kaum mukminin.
Untuk keluarga besarku yang masih hidup dan yang sudah meninggal, semoga nanti kita bisa berkumpul bersama di surga-Nya. Teman-temanku, sertakan namaku dalam do’a-do’a tulusmu agar kelak di akhirat ukhuwah kita tetap terjalin, dan mengadakan reuni AKBAR yang Allah dan Rasul-Nya beserta orang-orang shaleh menjadi saksi pertemuan kita….
***Mulai saat ini, aku akan membuat list nama-nama keluarga yang jarang dikunjungi, dan nama-nama teman yang ingin aku bersamanya nanti di akhirat…*