Pekan lalu di rumah ibu, iseng membuka channel tv yang programnya K-Drama semua. Satu drama yang akhirnya aku tonton sampai habis, Seducing Mr. Perfect. Sebenarnya jalan cerita di film ini sudah bisa ditebak dari awal nonton, sebuah film comedy romantic. Meski jalan ceritanya sudah bisa ditebak, tapi tetap saja banyak pelajaran yang bisa diambil, pelajaran cinta untuk orang yang terpeleset di jalan pacaran… (xixixi)
Masih kucatat jelas dalam memori sebuah ungkapan dari Robin Heiden (nama aktor utama yang mengajari banyak hal tentang cinta) tentang “Love is the game of power and manipulation of emotions”. WOW…
Film ini menceritakan tentang seorang perempuan yang pacaran dan beberapa kali diputusin juga diperlakukan seperti sampah oleh mantan-mantannya. Lalu bertemu dengan seorang lelaki yang menjadi bos di tempatnya bekerja dan kemudian mengajari si perempuan dimana letak salahnya sehingga diputusin berkali-kali…salah perempuan itu adalah mencintai tanpa adanya self respect. Too much displays affection. Dimana selalu perempuan yang nelpon duluan dan yang lelaki yang selalu nutup telponnya duluan. Dimana perempuan yang selalu memberi hadiah. Inilah yang dikatakan pathetic…
Pelajarannya adalah…(ayo catetttt) harus STOP being pathetic, STOP being nice, STOP being care, give space and STOP being sensitive. Jangan tunjukkan secara berlebihan baik itu senyuman, pujian, sikap. Karena sama saja memberi pupuk ke “Ego” lelaki dan bikin besar kepala. Kalau”Ego” lelaki ini terlalu besar, pangkas rata dengan sedikit shock theraphy. Having sex is a big no…NO…Jika sex telah diberikan oleh perempuan, maka permainan cinta dianggap selesai. Lelakilah yang memenangkannya. Sementara perempuan harus menjadi sampah yang seenaknya dibuang oleh lelaki.
Si perempuan ini akhirnya mengikuti pelajaran tersebut, Ternyata...memang bener trik itu, mantannya treats her like trash anymore. Tapi perempuan sadar dan malah yang putusin pacarnya itu. Enak saja dikatakan sebagai kelinci kesayangan yang mau saja diperlakukan dan memberi apapun yang diinginkan sang lelaki…
Menurutku memang kenyataannya, kebanyakan perempuan tidak melihat percintaan itu sebagai game atau permainan yang harus dimenangkan. Perempuan lebih suka mencintai tanpa perhitungan, mencintai dengan jujur. Cinta yang membuatnya lebih senang memberi daripada menerima. Cinta yang tidak perlu ditahan atau ditutup-tutupi perasaannya dan lebih memilih menunjukkannya secara bebas. Tapi itulah salahnya, lelaki memanfaatkan kejujuran dan kebaikan perempuan. Dan aku masih ingat mimpi sang perempuan dalam film ini, si perempuan bertanya pada salah seorang mantan pacarnya kenapa mutusin dia. Si lelaki menjawab, bahwa perempuan itu terlalu baik untuknya. Kebaikan itulah penyebab putusnya hubungan tersebut. Mungkin pacaran baik-baik itu gak enak kali ya…(xixixi)
Yang penasaran, cari saja filmnya trus download…judulnya SEDUCING MR. PERFECT… :)
Tapi yang jelas bagiku, Islam telah mengajari banyak hal tentang CINTA. Cinta-Nya telah memberiku banyak cinta, cinta yang bukan sekedar permainan tetapi amanah, anugerah, nikmat yang hanya bisa dipetik dari syari’at Islam. Jika aku ingin diperlakukan seperti ratu oleh laki-laki, maka aku yang terlebih dahulu menyiapkan diri untuk bersikap seperti layaknya ratu…