Halaman

Assalamu'alaikum, have barokah day ;)

Jumat, 30 November 2012

Goresan Senja Kala Hujan

Ya Allah,
jangan pertemukan aku dengannya
jika pertemuan itu hanya akan membuatku terluka
jangan tumbuhkan cinta di hatiku
jika cinta itu akan mengurangi cintaku pada-Mu
aku hanya ingin bertemu dengan pilihan-Mu
ku yakin pilihan-Mu tak kan mengecewakanku

Ya Allah,
aku ingin menjemputnya dengan azzamku
Ia yang akan menanamkan di hatiku cinta kepada-Mu
Ia yang akan mengenggam tanganku berlari mengejar-Mu
Ia yang akan menegurku kala aku terlambat mendatangi panggilan-Mu

Ya Allah,
aku rindu…
Sering kuhadirkan ia dalam do’aku
Kerap menghias mimpi- mimpiku
Inikah tanda begitu lemahnya hatiku???


~Demang Lebar Daun, menikmati gemulainya tarian hujan...jadinya agak 'galau'~

Selasa, 27 November 2012

Lisanku Penentu Surga Nerakaku

Sebuah cerita yang mampu mendiamkan lisanku, yang membuat luruh air mataku, yang menggigilkan perasaan sesalku. Semoga cerita ini juga bermanfaat untuk kebaikan semuanya…Lisanku, penentu surga nerakaku…
***

Diceritakan bahwa ada seorang anak yang sangat pemarah dan suka berkata kasar pada orang lain. Lalu ayah sang anak menyuruh anak tersebut menancapkan sebuah paku ke dinding pagar rumahnya setiap sang anak marah. Dikarenakan sang anak tersebut suka marah, maka tidak butuh waktu lama paku-paku yang ditancapkan setiap kali marah itu akhirnya memenuhi dinding pagar. Sang anak berkata pada ayahnya bahwa tidak ada lagi dinding yang bisa ditancapkan paku, semuanya sudah penuh. Lalu dengan bijak sang ayah berkata agar sang anak mencabut satu paku setiap kali sang anak bisa menahan diri untuk tidak marah. Lama kelamaan, dinding yang penuh tancapan paku tersebut habis dicabut kembali. Dan dengan bangga sang anak memberitahukannya pada sang ayah kalau dia bisa menahan diri untuk tidak marah sehingga dinding pagar tidak ada satupun paku yang menancap lagi. Dengan bijak ayahnya berkata, coba lihatlah dinding pagar itu…meski sudah tidak ada satupun paku yang menancap karena sudah dicabuti, tetapi tetap saja menyisakan lubang-lubang paku merusak dinding pagar tersebut…
***

Artinya, meski kita sudah menyesal dan meminta maaf pada orang lain yang pernah kita marahi, yang pernah kita sakiti hatinya dengan kata-kata, tetap saja meninggalkan luka di hati orang tersebut, tetap saja menyisakan pedih ketika mereka mengingatnya, walaupun mereka sudah memaafkan kita.
Pernahkah kita berpikir tentang itu? Mungkin, sudah tidak terhitung lagi jumlah lubang-lubang paku yang menancap dan menggores hati orang lain, menyakiti mereka tanpa kita sadari. Penyebabnya hanyalah lisan yang tak pernah kita jaga. Lisan yang begitu mudah terlepas diucapkan.

QS. Qaaf: 18 : “Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya Malaikat Pengawas yang selalu siap mencatat”.

Rasulullah SAW bersabda : “Siapa yang menahan lidahnya pasti Allah menutupi auratnya, siapa yang dapat menahan amarahnya pasti Allah melindunginya darai siksa-Nya, dan siapa meminta ampun kepada Allah, Dia pasti menerima permohonan ampunannya”. (HR. Ibnu Abi Dunya)
Terkadang tanpa pernah disadari, lisan kita dengan mudahnya terlepas begitu saja tidak memikirkan perasaan orang lain. Karena lisan, seseorang bisa dengan mudahnya tergelincir ke neraka.. Astaghfirullah…dan semoga dinding-dinding pagar yang pernah kulubangi memiliki dinding yang kuat agar mampu memaafkan orang yang telah merusak keindahan hatinya. Maafkan aku, temans…

Minggu, 11 November 2012

Love is The Game of Power and Manipulation of Emotions


Pekan lalu di rumah ibu, iseng membuka channel tv yang programnya K-Drama semua. Satu drama yang akhirnya aku tonton sampai habis, Seducing Mr. Perfect. Sebenarnya jalan cerita di film ini sudah bisa ditebak dari awal nonton, sebuah film comedy romantic. Meski jalan ceritanya sudah bisa ditebak, tapi tetap saja banyak pelajaran yang bisa diambil, pelajaran cinta untuk orang yang terpeleset di jalan pacaran… (xixixi)

Masih kucatat jelas dalam memori sebuah ungkapan dari Robin Heiden (nama aktor utama yang mengajari banyak hal tentang cinta) tentang “Love is the game of power and manipulation of emotions”. WOW…

Film ini menceritakan tentang seorang perempuan yang pacaran dan beberapa kali diputusin juga diperlakukan seperti sampah oleh mantan-mantannya. Lalu bertemu dengan seorang lelaki yang menjadi bos di tempatnya bekerja dan kemudian mengajari si perempuan dimana letak salahnya sehingga diputusin berkali-kali…salah perempuan itu adalah mencintai tanpa adanya self respect. Too much displays affection. Dimana selalu perempuan yang nelpon duluan dan yang lelaki yang selalu nutup telponnya duluan. Dimana perempuan yang selalu memberi hadiah. Inilah yang dikatakan pathetic…

Pelajarannya adalah…(ayo catetttt) harus STOP being pathetic, STOP being nice, STOP being care, give space and STOP being sensitive. Jangan tunjukkan secara berlebihan baik itu senyuman, pujian, sikap. Karena sama saja memberi pupuk ke “Ego” lelaki dan bikin besar kepala. Kalau”Ego” lelaki ini terlalu besar, pangkas rata dengan sedikit shock theraphy. Having sex is a big no…NO…Jika sex telah diberikan oleh perempuan, maka permainan cinta dianggap selesai. Lelakilah yang memenangkannya. Sementara perempuan harus menjadi sampah yang seenaknya dibuang oleh lelaki.

Si perempuan ini akhirnya mengikuti pelajaran tersebut, Ternyata...memang bener trik itu, mantannya treats her like trash anymore. Tapi perempuan sadar dan malah yang putusin pacarnya itu. Enak saja dikatakan sebagai kelinci kesayangan yang mau saja diperlakukan dan memberi apapun yang diinginkan sang lelaki…

Menurutku memang kenyataannya, kebanyakan perempuan tidak melihat percintaan itu sebagai game atau permainan yang harus dimenangkan. Perempuan lebih suka mencintai tanpa perhitungan, mencintai dengan jujur. Cinta yang membuatnya lebih senang memberi daripada menerima. Cinta yang tidak perlu ditahan atau ditutup-tutupi perasaannya dan lebih memilih menunjukkannya secara bebas. Tapi itulah salahnya, lelaki memanfaatkan kejujuran dan kebaikan perempuan. Dan aku masih ingat mimpi sang perempuan dalam film ini, si perempuan bertanya pada salah seorang mantan pacarnya kenapa mutusin dia. Si lelaki menjawab, bahwa perempuan itu terlalu baik untuknya. Kebaikan itulah penyebab putusnya hubungan tersebut. Mungkin pacaran baik-baik itu gak enak kali ya…(xixixi)

Yang penasaran, cari saja filmnya trus download…judulnya SEDUCING MR. PERFECT… :)

Tapi yang jelas bagiku, Islam telah mengajari banyak hal tentang CINTA. Cinta-Nya telah memberiku banyak cinta, cinta yang bukan sekedar permainan tetapi amanah, anugerah, nikmat yang hanya bisa dipetik dari syari’at Islam. Jika aku ingin diperlakukan seperti ratu oleh laki-laki, maka aku yang terlebih dahulu menyiapkan diri untuk bersikap seperti layaknya ratu…