Halaman

Assalamu'alaikum, have barokah day ;)

Sabtu, 08 Desember 2012

Aku dan Seorang Nenek

Sore tadi adalah jadwal berkumpul dengan teman-teman An-Naml, pulang sudah maghrib dan nekat menerobos hujan, basah kuyup. Bingung mau naik angkot atau TransMusi, naik angkot harus 2 x, naik TransMusi harus nunggu transit dulu. Akhirnya yang datang duluan adalah TransMusi, menjadi penumpang TransMusi Alang-alang Lebar – Ampera sendirian.

Menunggu TransMusi Sako – PIM di halte Transit Polda, sangat lama. Hingga ada seseorang, sesuatu, kejadian yang membuat air mataku menderas. Seorang nenek datang dengan kebingungan, wajah memelasnya sungguh tak mampu aku pandang. Ketika aku sudah naik TransMusi, nenek tersebut juga naik. Lalu nenek itu bercerita kalau mau ke Pusri turunnya dimana? Giliran aku yang bingung, ini transmusi jurusannya ke PIM, kalau ke Pusri sepertinya salah naik TransMusi. Ya Rabb, aku berpikir kenapa sosok setua ini bisa di luar malam-malam sendirian, kemana keluarganya? Aku ingin mengantarnya pulang, tapi keadaanku sepertinya tidak memungkinkan. Aku terlalu kedinginan, basah kuyup, dan pastinya karena terkena air dingin tubuhku gatal-gatal dan merah. Aneh memang, karena nyamuk menghisap darahku saja kulitku tidak bisa merah tapi kalau air dingin efeknya pasti gatal merah, sampai ke kuping. Aku juga kelaparan, yang kupikirkan hanyalah segera mencari kehangatan… ( hehe ). Akhirnya dengan berat hati, nenek tersebut aku titip sama petugas TransMusi. Bayangan nenek itu sepertinya menghantui aku sampai sekarang, wajah sedih itu sepertinya ada di hadapanku. Apa aku sudah bersikap terlalu kejam pada nenek itu??? Aku takut…sangat takut.