Halaman

Assalamu'alaikum, have barokah day ;)

Jumat, 14 September 2012

Kenangan Senja

Kenangan senja itu masih terselip di album hatiku
Bersamamu dalam godaan angin, gemuruh ombak, dan ufuk jingga
Menghabiskan cerita tentang cinta, rindu, dan juga asa
Memandang jauh bentang langit dan samudera
Mengabadikan senyum dalam indah warna cinta
Lalu kulukis harap di angkasa...

*Memoar Tepian Pantai*

Selasa, 04 September 2012

Renungan di World Hijab Day

Hari ini pemberitaan ramai oleh World Hijab Day. Bukankah itu adalah hal yang menggembirakan? Bukankah itu adalah sesuatu yang diistimewakan? Berbahagialah kaum Muslimah yang sampai saat ini tetap konsisten menjaga kemuliaannya dengan menutup aurat, apa yang dilakukannya itu menjadi sebuah hari yang begitu istimewa, diperingati oleh seluruh penjuru dunia, World Hijab Day.

Tapi, mari kita renungkan lagi. Mari kita lihat diri kita kembali, mari kita bercermin, mari kita perbaiki apa yang kurang dan tidak indah dilihat dari pantulan cermin tersebut. Sudahkah jilbab yang kita kenakan menjadikan diri kita aman dari gangguan pandangan lelaki iseng, sudahkah jilbab yang kita kenakan menjadikan diri kita mudah dikenali sebagai seorang muslimah, sebagai seorang perempuan yang mulia? Mari kita tangisi lagi, saat jilbab sudah rapi menutupi diri namun kita masih sering mengkhianati-Nya, bermaksiat pada-Nya. Mari kita sesali, saat jilbab putih melambangkan kesucian yang indah dikenakan, namun perilaku kita masih sering mendzalimi orang lain, menyakiti perasaan sesama Muslim. Sesungguhnya, masih terlalu banyak yang harus kita benahi…

Memakai jilbab merupakan sebuah keputusan cerdas dan mulia selain memang menjadi kewajiban bagi seluruh muslimah sebagaimana firman Allah dalam kitab suci Al-Qur’an. Kewajiban itu bukannya mengekang kebebasan dan keleluasaan kita, justru itu untuk penjagaan diri kita, bahkan menurut penulis pribadi malah memberi keleluasaan bepergiaan, tanpa harus takut ribuan pasang mata menelanjangi lekuk tubuh perempuan yang akhirnya perempuan itu sendiri akhirnya dilecehkan bahkan mungkin menimbulkan keinginan jahat dari lelaki yang imannya entah ada dimana. Apa yang diwajibkan-Nya, sesungguhnya adalah yang terbaik untuk kita…

Dulu, memulai mengenakan jilbab tepat saat kenaikan kelas 2 SMA. Sebuah keputusan besar, dimana saat itu yang memakai jilbab hanyalah anak-anak pesantren, dimana saat itu mode dan fashion pakaian begitu menggoda, juga izin sang ibunda yang sangat sulit untuk didapat. Bahkan saat ingin membeli seragam baru dan sudah ada di pasar pun, penulis masih berusaha melunakkan hati ibu untuk membeli seragam untuk berjilbab. Akhirnya, Allah melembutkan hati ibu untuk membelikan seragam putih abu-abu, seragam pramuka (karena ekstrakurikuler yang dipilih adalah pramuka, hanya dipakai saat ekskul saja), jilbab putih petak hanya satu, jilbab putih kaos juga satu, dan baju kaos pun cuma satu. Saat itu, seluruh nafas terlepas hamdalah, ribuan terima kasih terucap pada ibu, meskipun masih seadanya, sangat apa adanya. Waktu berjalan, cobaan pun begitu kuat menghadang. Pulang kampung saat liburan, banyak yang sepertinya meremehkan, banyak anak pesantren yang lepas jilbab, juga kembali mode pakaian yang sedang ngetrend. Hanya niat ingin memakai jilbab yang menguatkan untuk tetap bertahan. Tetapi, saat itu yang diketahui hanya memakai jilbab saja tanpa tahu batasan syar’inya, sholat terkadang masih bolong, perilakupun…ah entahlah.

Allah memang Maha Baik, menempatkan di lingkungan yang mengenalkan pada jilbab. Saat SMP, tinggal di asrama yang penghuninya adalah guru-guru akhwat. Waktu tamat SMP, pernah berkata pada seorang guru kalau penulis ingin memakai jilbab saat masuk SMA, dan pernah bertanya ke guru tersebut kalau penulis memakai jilbab terus kalau mau pacaran bagaimana? Sang guru tersebut berkata, paka jilbab saja dulu nanti akan tahu sendiri harus bagaimana. Setelah beberapa tahun barulah mengerti dan memahami apa maksud dari perkataan guru tersebut. Memulai pakai jilbab tidak perlu harus pintar agama, insyaAllah dengan memakai jilbab maka ilmu agama kita akan bertambah. Memakai jilbab dengan sesungguhnya itu justru akan memperbaiki diri kita…
Yakinlah, apa yang diwajibkan-Nya itu adalah untuk kebaikan kita sendiri. Maka berbahagialah dengan kewajiban itu, itu adalah untuk memuliakan kita. Yuk kita jaga jilbab yang telah kita kenakan, yuk kita benahi perilaku kita yang belum sesuai dengan yang seharusnya. Buat yang belum berjilbab, ayo segera sebelum menyesal… ;)

Happy world hijab day, jaga kemuliaan kita ya sob..