Halaman

Assalamu'alaikum, have barokah day ;)

Senin, 11 Februari 2013

Menghadapi Musibah

Semua orang siapapun itu, perempuan ataupun laki-laki tua muda tak luput dari musibah, ujian, kesedihan dan kehilangan. Mungkin saja itu memang karena salah kita selaku hamba Allah SWT yang tidak luput dari kesalahan, tapi dengan kita menyikapinya positif, insyaAllah ada hikmahnya dibalik musibah itu.

Tetapi sebagai seorang muslim, kita harus bisa menyikapi datangnya musibah itu dalam kehidupan kita. Bersabarlah karena Allah SWT bersama orang-orang yang sabar. Untuk itu kita haruslah memanjatkan do’a seperti yang dianjurkan, semoga dengan kita membaca do’a ini, Allah SWT akan memberikan pahala yang berlipat ganda dan akan memberikan yang lebih baik lagi dari sebelum-sebelumnya.

Inilah do’a yang dianjurkan saat musibah menyapa keceriaan hari-hari kita : “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji’un, Allahumma jurnii fii mushiibatii wa akhlif lii khoyroon minhaa”. Yang artinya : “ Sesungguhnya kami milik Allah dan kepadanya kami akan kembali (di hari kiamat). Ya Allah, berilah pahala kepadaku dan gantilah untukku dengan yang lebih baik (dari musibahku). HR. Muslim.

Kita harus ingat, anggap saja semua musibah yang menimpa kita adalah teguran atau peringatan buat kita dari Allah SWT, itu semua karena Allah SWT masih sayang pada hamba-hamba-Nya. Dan yang pasti, semua musibah itu menjadi jalan proses pendewasaan jiwa kita, mengganti keburukan diri kita menjadi sebuah kebaikan. Yakinlah bahwa Allah SWT tidak akan membebani sesuatu pada hamba-Nya diluar kemampuan hamba-Nya tersebut.

Coba sekali lagi kita renungkan, ketika sesendok garam dituangkan ke sebuah telaga/danau, apa yang terjadi? Bukankah air danau itu akan tetap tawar dan segar tanpa asin sedikitpun akibat sesendok garam? Berbeda jika sesendok garam tersebut dituangkan ke segelas air. Air di gelas tersebut sudah pasti akan langsung menjadi asin. Begitu juga dengan kita, jika dada atau jiwa kita telah disiapkan/diluaskan maka sebanyak apapun musibah/masalah/kesulitan yang menghampiri dan memasuki kehidupan kita, jiwa kita tidak akan menjadi sakit and the galau. Kita akan tetap tenang tanpa terpengaruhi oleh musibah yang menimpa. Berbeda halnya dengan kita yang jiwanya sempit, sedikit atau sekecil apapun musibah yang datang, itu akan sangat mempengaruhi hidup kita, seperti menjadi seorang yang pesakitan, terlalu sempit.

Jadi, ketika ada musibah siapkan saja dada atau jiwa kita seluas-luasnya dan katakan saja pada musibah, Selamat datang wahai musibah… ingat, bukankah hidup ini perlu ujian? Bukankah kesalahan kita butuh teguran? Musibah itu ujian dan teguran langsung dari Allah SWT, lho… betapa sayangnya Allah pada kita. Sekali lagi, tetaplah bersikap tenang dan berdo’a, yakinlah bahwa ketika ada satu pintu kesedihan maka beribu pintu kebahagiaan telah menunggu. Jangan pernah menggugat ketetapan Allah atas semua yang kita anggap musibah, dibalik itu semua Allah SWT telah menyiapkan yang terbaik atau lebih banyak lagi untuk kita. Don’t be sad, don’t be galau… Allah always besides you :)

Wallahu’alam bishowab…


*Markas An-Naml, 10 Feb 13. Materi dadakan ketika #melingkar, sang murobbi gak bisa hadir jadi disuruh gantiin. Rada nganar karena gak ada persiapan… :D *