Aku, manusia hina yang kerap melakukan dosa dan tersalah. Saat aku tak bisa mengendalikan rasa yang menghentak jiwa, begitu kuat mendorong hati untuk melakukannya. Kala rindu menghapus malu ku, kala cinta tumbuh liar di sukma ku, aku tergoda walau akhirnya air mata sesal bicara...
Ketika kecamuk di dada berperang ingin saling mengalahkan keinginan, aku hanya bisa diam dalam isak yang tertahan, dalam tangis yang tak ingin aku keluarkan, juga dalam hujan yang slalu ku rindukan.
Setiap malam, kala pekat sudah menyelimuti hari, sendiri melabilkan diri. Ingatan kembali menari, atas khilaf diri, atas semua yang pernah terjadi.
Selalu mengharapkan pagi, senyum mentari, dan semangat diri untuk lebih baik lagi, mencintai Ilahi...
Aku memang bodoh, tapi yang ku tahu bahwa Kasih Sayang Allah mendahului Murka-Nya. Tak ada manusia yang sempurna, tak ada yang selalu benar, kadang ia tersandung oleh jerat dosa yang ia persiapkan sebelumnya. Tak usah menyalahkannya, tak usah memvonisnya, bijaklah dengan mendo'akan untuk kebaikannya.
Robbi, beri aku kekuatan untuk berlari menghapus khilaf diri. Mengejar apa yang semestinya harus ku kejar sebagai bekal menghadap-Mu nanti...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar