Halaman

Assalamu'alaikum, have barokah day ;)

Sabtu, 02 Juli 2011

Sosiologi Keluarga (2)

C. Bentuk-bentuk Awal Keluarga

1. Masalah Asal Mula Keluarga
Apabila kita kembali ke dunia primitif, kelihatannya kita pun akan menemukan terdapatnya beberapa bentuk kelompok keluarga.
- Teori awal hubungan seks menurut paham kebersamaan
Beberapa pengarang mempunyaiteori bahwa “keadaan umat manusia pada awalnya”merupakan suatu hubungan seks liar (sexual promiscuity). Dan hubungan seks yang seperti ini cenderung beradapada masyarakat liar (savegery), di mana perkawinan yang terjadi adalah perkawinan kelompok. Seperti juga disebutkan dalam buku Mayor Polak: Dikatakan bahwa pada permulaan terdapat satu keadaan sseksual liar. Kemudian lahir sistim matriarkat, karena keturunan dari ibu adalah jelas dan tak dapat disangkal. Sesudah itu timbullah patriarkat sebagai bentuk yang lebih maju.
Tetapi doktrin tersebut menjadi lemah dengan adanya kenyataan-kenyataan antropologis, di mana sesungguhnya di antara spesies non manusia dan binatang menyusui paling tinggi tingkatnya, kehidupan keluarga sering sudah meningkat maju. Kenyataan ini dapat dijelaskan dengan dasar-dasar lainnya, dantidak dapat melebihi fakta bahwa dalam masyarakat yang paling sederhana pun diketahui bahwa keluarga sepenuhnya ada.
2. Teori-teori Asal Mula Keluarga
Orang-orang yang mempelajari kehidupan primitif kadang-kadang mempunyai pemikiran bahwa jawaban terhadap hal ini akan lebih jelas tidak hanya berdasarkan evolusi keluarga, tetapi juga berdasarkan ciri-ciri esensinya dan akar-akanya di dalam sifat manusia.
a. Tuntutan untuk bermonogami
Dalam bukunya “History of Human Marriage”, Webstermarck yang di dukung teori Darwin menyatakan bahwa keluarga mengambil bentuk dari pelaksanaan rasa memiliki dan kecemburuan kaum lelaki yang menuntut dominasi laki-laki atas hak-hak monopolistis dan pengontrolan melalui kekuatan yang dilindungi oleh adat istiadat.
b. Tuntutan untuk matriarki
Di antara teori yang lain, Briffault dalam “The Mothers” telah merubah kedudukan teori dari Webstermarck. Isinya menggambarkan tentang kelaziman lembaga Matrilokal dan Matrilineal dalam masyarakat-masyarakat primitif dan kenyataan bahwa banyak di antara wanita memegang kedudukan sosial yang seimbang dengan kaum laki-laki yang kadangkala dianggap superior oleh kaum pria.
c. Adakah suatu penjelasan ?
Penyelidikan yang paling kuno dari penjelasan tunggal tentang bentuk asal-usul keluarga telah banyak diabaikan orang sekarang. Keluarga dalam pengertian asal usulnya tidaklah dijelaskan oleh suatu jenis atau instink tunggal manusia. Dia tidaklah berasal dari suatu hal yang bertipe khusus pada mulanya dari lainnya semua yang dulunya bervariasi.
3. Kondisi-kondisi Pertumbuhan keluarga
a. Seks – Reproduksi – Ekonomi
Bagian pertama, adanya dorongan seks, hal ini mendorong manusia untuk meletakkan dasar yang kuat untuk kepuasannya, untuk menemukan berbagai kenyamanan yang berlawanan dengan kepentingan dari persaingan yang tidak terbatas. Kedua, adanya keinginan untuk reproduktif (philo-prognetive), yang dengan kuat diwujudkan lewat kaum ibu dan keinginan ini berkembang dan diperkuat oleh kaum laki-laki yang juga menjadi pertimbangan sosial. Ketiga, adanya kebutuhan ekonomi atau sekelompok kebutuhan-kebutuhan yang dalam kehidupan bersama bercampur dengan faktor-faktor biologis dan psikologis terhadap timbulnya suatu sistim hubungan-hubungan seks.
b. Kondisi-kondisi kehidupan kelompok dan variasi-variasi bentuk keluarga
Sementara semua bentuk keluarga merupakan kombinasi dari 3 faktor-faktor pokok, pola yang yang timbul dalam suatu masyarakat khusus adalah suatu produk – dalam hal lebih luas – dari kondisi-kondisi sosioekonomi kelompok terhadap kombinasi perkawinan yang dimiliki. Kehidupan dari masyarakat pemburu dan nomaden menyebabkan wanita (juga pria) mempunyai fungsi dan tanggung jawab yang berbeda, dan konsekuensinya adalah terdapatnya perbedaan status yang diberikan pada kaum wanita dalam bidang pertanian atau dalam ekonomi modern. Posisi dari masing-masing jenis kelamin dipengaruhi oleh kondisi-kondisi lainnya, seperti terdapatnya kelas-kelas budak yang rendah (suatu faktor yang penting).
4. Keluarga Inti dari Keluarga Besar
Keluarga ini adalah terjemahan dari bahasa Inggris Nuclear Family dan keluarga besar, Extended Family. Kelurga inti dapat kita definisikan dengan keluarga atau kelompok yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak yang belum dewasa atau belum kawin. Sedangkan keluarga luas adalah satuan keluarga yang meliputi lebih dari satu generasi dan satu lingkungan kaum keluarga yang lebih luas dariapada hanya ayah, ibu dan anak-anaknya.
Jeant Geudement menyatakan kondisi keluarga besar terdapat apabila: a) tidak adanya organisasi kenegaraan; b) bilamana perkawinanmengenal peternakan secara besar-besaran dengan berpindah-pindah ataupun bilamana terdapatnya pemilikan tanah secara kolektif.
Kemudian selanjutnya kondisi keluarga inti terdapat apabila: a) kemajuan kekuasaan negara, dan adanya hak milik yang menjadi
semakin mobil; b) kemajuan perdagangan dan suatu sistim perekonomian yang memberikan kesempatan untuk berinisiatif sendiri.
5. Bentuk-bentuk Perkawinan
Monogami:
Adalah perkawinan antara seorang laki-laki dengan seorang wanita, yang secara praktis terdapat dalam semua masyarakat – apakah itu primitif, setengah modern, ataupun modern – mempunyai bentuk perkawinan yang seperti ini.
Poligini:
Adalah perkawinan antara satu orang laki-laki (suami) dengan dua orang wanita (isteri) atau lebih. Situasi ini biasanya timbul pada tingkat yang lebih tinggi dalam kebudayaan primitif, khususnya seperti perkembangan hak milik dan seperti lebih besarnya kekuasaan yang diperoleh oleh pria dalam keluarga.
Poliandri:
Adalah perkawinan antara seorang wanita dengan dua orang laki-laki atau lebih. Perkawinan poliandri adalah relatif lebih jarang daripada poligini.

Perkawinan Kelompok (group marriage)
Adalah perkawinan antara sekelompok laki-laki (suami) dengan sekelompok wanita (isteri). Perkawinan kelompok ini tidaklah umum pada setiap bangsa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar