Ayah...
“Ayah dengarkanlah, aku ingin berjumpa walau hanya dalam mimpi….”
Ayah, sering kuhadir-hadirkan kau menjelang tidurku
Agar aku bisa bertemu mencium tanganmu
Agar aku bisa bercerita tentang sakitku
Ayah, datanglah padaku…
Ayah, aku ingin belajar padamu tentang cinta
Agar aku tidak jatuh dalam jurangnya
Agar aku siap dengan kedatangannya
Agar aku jauh dalam jerumusnya
Ayah, jika berandai-andai itu diperbolehkan
Maka aku akan berandai agar aku saja yang dipanggil-Nya duluan
Biar aku saja menempati rumahmu yang berhias nisan
kamboja yang berguguran
juga rumput dan pepohonan
Ayah, rasanya aku sudah sangat ingin berjumpa….
(Lebong Siarang, 091111. 8.15 AM waktu laptop mini hijauku)
*********************************************************************
Ibu…
Ibu, terima kasihku tak terhingga untukmu
Kasih sayangku tak terbendung buatmu
Lirih do’aku tak pernah putus untukmu
Ibu, jika tidak ada Tuhan maka kaulah yang akan aku sembah
Di sini, hanya kaulah yang mencintaiku tanpa syarat, tanpa lelah
Kaulah yang menguatkan langkahku saat goyah
Senyum dan harapmu padaku itulah yang menghapus resah
Ibu, aku berjanji
Akan memberi seorang teman yang spesial nanti
Seseorang yang akan menambah panjang do’aku untukmu
Seseorang yang akan menguatkan baktiku padamu
Ibu, hati kita sering merasakan hal yang sama
Saat aku begitu merindu, maka kau menelponku
Saat aku sakit yang tak tertahan, maka kau pun menghubungiku
Tanpa aku minta atau memberitahu
Ibu, ribuan kata tak kan pernah habis mengungkapkan cintaku padamu
I love you, dalam keadaan apapun aku selalu bersamamu dalam do’aku
I love you, telah menjadi ibu yang begitu hebat untukku
I love you…I love you…I love you…
(Lebong Siarang, 91111. 8.43 AM waktu laptop hijau miniku)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar