Halaman

Assalamu'alaikum, have barokah day ;)

Sabtu, 07 Januari 2012

Untuk Sebuah Kenangan

Kelak suatu saat, kelelahan ini akan ada kesudahan. Tidak tau apakah waktunya malam, atau siang, atau mungkin juga waktu diantara keduanya. Tentang fana dan segala hiruk pikuknya. Harta, Cinta, dan segala yang menjadikan hitam putihnya kehidupan di dunia. Seperti diibaratkan antara tawa dan tangis adalah saudara kembar yang tak bisa dipisahkan, atau seperti suka dan duka akan selalu bersama menjalani hidup sampai selesai. Jadi buat apa larut dalam kesedihan jika ada giliran waktu yang telah disediakan untuk bisa menikmati kebahagiaan???


Di sini, aku masih memiliki sisa-sisa cinta, yang bisa membuatku tertawa, atau lebih seringnya menangis dibuatnya. Dalam kesendirian yang begitu menenangkan atau menjadi kesepian yang teramat mencekam. Seperti hari dan arah mata angin yang sudah diatur, begitupun pertemuan dan perpisahan, atau keinginan juga rindu yang tak tertahankan, pada keputusan yang sudah berjalan,hingga akhirnya aku terjebak oleh apa yang aku lakukan!!! Aku terhenyak, aku terhentak!!! Pada alur kehidupan yang tak pernah kuduga, pada degup jantung yang berbeda, dipagi yang tak lagi menyapa,…Pintu itu kembali kubuka, sebuah kenangan yang kerap terangkai dalam khayal, Aaahh…aku sudah cukup lelah dengan kenangan yang tak bisa kubuang, terlalu melekat dalam ingatan hingga tak bisa lepas dari rangkaian menjadi angan.


Dimana harus kusimpan atau kusembunyikan kata-kataku tentang cinta??? Tentang cinta yang bisa membuatku bahagia atau membuatku menangis meneteskan air mata. Dan apakah aku salah jika sampai saat ini aku masih menunggu penuh pengharapan, hingga harus jatuh tertunduk dan mengangkat kedua tangan, lalu memaksa mengungkapkan kata-kata dan memohon kepada-Nya, dan kemudian aku harusnya bersyukur karena gembira, atau juga bersabar karena terlalu kecewa…


Seharusnya, aku terbangun lebih awal, lalu membuka mataku lebar-lebar, kemudian mempersempit ruang gerak untuk mengkhayal. Ya, harusnya aku banyak gerak dalam aktifitas yang bisa melumpuhkan keinginanku yang tak wajar. Tapi, selalu saja sesuatu masuk dalam pikiranku yang membuatnya selalu berkata “andai saja”…..


Atau biarkan saja semua kenangan ini menjadi nafas dalam tiap gerakku? Ataukah mendiamkan jemari yang terus menari tanpa irama, tak tentu arah mana yang harusnya menjadi kata?


Aahh, biarkan saja hitam tetap berselimut gelap malam, yang tak bisa menyentuh dan tersentuh dalam nyata, hanya bisa kurangkaikan dalam bentuk tulisan, hanya sebuah kenangan yang akan selamanya tersimpan. Tak peduli kalau itu tak pernah terbaca, meski aku selalu menuliskannya tiap malam…

Hanya sebuah kenangan, Juni 2010 - Januari 2012….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar