Halaman

Assalamu'alaikum, have barokah day ;)

Sabtu, 10 September 2011

September 22 Tahun Yang Lalu

Hmm, senang rasanya puisiku bisa lolos untuk dijadikan buku antologi puisi bertemakan september. Meski tidak menang, lolos audisi itu saja aku sudah sangat senang. Aku ingat, puisi ini kubuat saat pulang dari pawai Ramadhan 1432 H, menjelang Ramadhan. Dan inilah puisiku itu.... ^_^

September 22 Tahun Yang Lalu

September 22 tahun yang lalu
Sekedar mengantar kepergianmu pun aku tak mampu
Langit mendung berduka pun aku tak tahu
Tak ada kenangan yang bisa menyusutkan rinduku...

Ketika orang-orang riuh rendah becerita
Tentang segala aktivitas bersama ayah mereka
Aku akan menemuimu, ayah
Pada nisan yang terhias kamboja

Aku menangis merindumu
Kepergianmu itu mendewasakan aku
Kepergianmu mengajar dan mendidikku
Bagaimana harus mencintai ibu dan adikku
Bagaimana harus bersabar menjalani hidupku
Bagaimana harus berjuang untuk masa depanku
Sendiri tanpa belai tanganmu

Hari ini aku menemuimu, ayah
Pada puisi yang sederhana
Aku akan bercerita
Tentang rinduku yang membuncah
Tentang anganku melihat seraut wajah
Aku akan selalu berdo’a tak kenal masa
Semoga engkau mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya

Ayah,
Aku merindukanmu, meski tak tau seperti apa raut wajahmu
September 22 tahun lalu, usiaku belum cukup untuk mengenalimu...




Tidak ada komentar:

Posting Komentar