Halaman

Assalamu'alaikum, have barokah day ;)

Senin, 17 Oktober 2011

Akulah Si Katak Yang Tuli

Sebuah kisah yang pernah ku baca dari buku kumpulan cerita penyemangat jiwa. Membacanya pada tahun 2007, namun hingga kini masih sangat memberiku kesan yang begitu mendalam. Judul ceritanya adalah “Seekor Katak Tuli”. Diceritakan bahwa ada beberapa katak yang terperosok ke dalam sumur hingga mereka tidak bisa untuk naik ke atas. Mereka berjumlah 4 ekor dan 1 dari mereka adalah katak tuli. Katak yang tuli terus berusaha melompat agar bisa naik ke atas, sementara ketiga temannya hanya berteriak minta tolong dan mencibir katak tuli yang menurut mereka lompatan katak tuli itu hanya akan sia-sia, mereka berpikir bahwa melompat itu tidak akan bisa mengeluarkan mereka dari sana. Beberapa hari kemudian, katak tuli masih saja terus melompat dengan cibiran teman-temannya yang sudah mulai kelelahan karena berteriak dan mencibir tanpa henti. Lalu apa yang dirasakan oleh katak tuli atas cibiran teman-temannya??? Katak tuli mendengar bahwa cibiran itu adalah kata-kata teman-temannya agar dia terus semangat melompat. Hingga tiap lompatan demi lompatan, katak tuli bertambah semangat terus berusaha melompat berharap lompatannya mencapai atas sumur. Akhirnya, pada puncak semangat atas cibiran teman-temannya, katak tuli berhasil mencapai atas. Dan ketiga temannya mati dalam putus asa dan kelelahan.

Subhanallah, inti dari cerita ini sangat menyemangati jiwaku, hingga kini. Bahwa kata-kata orang lain, cibiran, gunjingan, hinaan, dan dianggap remeh oleh orang lain agar aku patah semangat, justru itu adalah pelecut agar aku terus berusaha. Seperti katak tuli yang terus berusaha melompat untuk bisa naik ke atas, tanpa mendengar cibiran teman-temannya. Yaa, aku ingin menjadi seperti katak tuli, menjadikan perkataan orang lain tentangku sebagai pelecut agar semangatku semakin membara, tak usah memperdulikan apa kata orang….

Aku tau dan masih sering terngiang kata-kata orang lain tentangku, tapi terserah karena aku sudah menjadi seekor katak tuli. Inilah hidupku, toh aku yang menjalani. Bukan dia, dia, atau mereka. Akulah si katak yang tuli… :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar