Halaman

Assalamu'alaikum, have barokah day ;)

Senin, 17 Oktober 2011

Sebuah Pertemuan

Suatu senja dalam jalasah ruhiyah, aku duduk di serambi mesjid menunggu sholat ashar berjamaah. Ada seorang akhwat berteriak memanggil namaku, “Mbak Yuli…..” dan aku langsung menoleh, lalu kebingungan. Langsung bersalaman dan berpelukan, tapi aku sama sekali belum ingat siapa dia. Lama otakku berputar mencari-cari sekeping memori tentang siapa dia. Akhirnya, dia menyebut namanya, “ini Mira, mbak…Mira yang dulu” Ya Allah, sudah beberapa menit baru aku bisa ingat siapa dia. Maaf ukhti….
Akhirnya, otakku langsung menari dalam memori yang begitu indah saat pertama kali bertemu dia. Padahal saat itu aku sedang mendengarkan taujih yang begitu menyentuh hatiku. Terkadang kita berpikir bahwa kita lebih baik dibanding dia, dia, dan dia, tapi ternyata Allah lebih memilih dia daripada kita. Subhanallah, Alhamdulillah, terima kasih ya Allah telah membuatku teramat mencintai-Mu…Sungguh, air mataku menetes saat itu…

Dulu, akhir 2008 tanggal dan bulan aku sudah lupa, mungkin juga waktu akan libur idul adha. Aku pulang ke kampung halaman, Lahat via Kereta Api Ekonomi jurusan Kertapati – Lubuk Linggau. Berdesak-desakkan dengan penumpang yang lain, dan aku tidak kebagian tempat duduk. Berdiri bersama penumpang lain yang mungkin juga ingin berlibur sepertiku. Aku mengedarkan pandangan, lalu mataku tertuju pada sebuah senyum manis yang diberikannya untukku. Benar….dia tersenyum padaku. Seperti ada magnet, akhirnya kami saling mendekat, bersalaman dan selanjutnya berkenalan. Saat itu dia memperkenalkan diri, namanya Mira. Dia juga ingin berlibur, tujuannya Lubuk Linggau. Berarti aku yang turun KA duluan, sementara dia harus menunggu beberapa jam lagi hingga bisa turun dan tiba di Lubuk Linggau. Entah berawal cerita darimana, saat itu aku bercerita tentang “sebuah lingkaran” dan dia begitu antusias, aku semakin semangat bercerita melihat ketertarikannya pada lingkaran. Dia ingin masuk dalam sebuah lingkaran, dia ingin aku menghubunginya bila nanti sudah kembali ke Palembang. Dan aku pun berjanji, akan mengajaknya di lingkaran kecil ku, insyaAllah. Selama kurang lebih 5 jam perjalanan Palembang – Lahat, akhirnya aku pun turun. Terima kasih ukhti, telah menemaniku berdiri selama berjam-jam. Menggenggam erat tangannya, berpelukan dan sempat kubisikkan bahwa kami pasti akan bertemu kembali….

Setelah kembali dari libur beberapa hari di Lahat, Palembang adalah tempatku menggapai mimpi. Aku ingat, aku punya janji ingin mengajak dia melingkar. Akhirnya aku SMS, kalau aku akan melingkar di hari itu, kalau mau perginya sama-sama saja. Dia pun mengiyakan, hingga dia pun menjadi bagian dalam lingkaran kecil ku hingga beberapa minggu. Karena pada minggu-minggu berikutnya, aku dipindahkan ke lingkaran yang lain. Setelah itu hilang kontak sama sekali, karena simcard XL ku rusak dan harus diganti dengan card yang baru namun tetap nomor yang sama. Semua memori di simcard ku terhapus, tak ada no hp teman yang tersimpan. Hingga, seiring bergulir waktu aku lupa dengannya.

Kembali aku tersadar dari memori indah itu. Aku semakin khusyu’ mendengarkan taujih yang diberikan, jika di sana aku sendiri, pasti aku sudah nangis-nangis. Hehe…

Pukul 17.00, pulang dari jalasah ruhiyah bersamanya. Naik angkot way hitam dan berpisah di simpang polda. Dia meneruskan perjalanannya ke kiri dan aku meneruskan perjalananku ke kanan. Ada rasa haru, sedih serasa masih ingin bersama lebih lama lagi. Dan saat sudah berada di angkot jurusan rumah masing-masing, sebuah SMS darinya masuk ke inbox hp ku, “Assalamu’alaikum, msh kangen sangadz ma mbk yuli..smg Allah mempertemukan kita lg ya ukhtiku sayang...” dan aku balas, “Wa’alaikumussalam, Aamiin...semoga Allah senantiasa meneguhkan ikatan ukhuwah kita”. Dibalasnya lagi...”Na’am mbk... *sweet tabassum*” tidak kubalas lagi tapi segera kubalas senyum manisnya.... :) :) :). Ukhti, ana uhibbuki fillah...teringat sebuah nasyid Unic – Sebuah pertemuan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar